Minggu, 22 November 2009

[…....BREAKING NEWS…....]

Diberitahukan kepada guru-guru peserta sertifikasi guru jalur pendidikan kuota 2008 yang telah dinyatakan lulus tahun 2009, pengumpulan berkas tunjangan profesi menunggu informasi lebih lanjut.Saat ini kami sedang menyelesaikan proses penerbitan SK tunjangan profesi bagi guru peserta jalur pendidikan kuota 2007 yang lulus tahun 2008.


19 November 2009 (Inpassing Guru Bukan PNS)
Daftar Guru yang telah terbit SK Inpassing dapat dilihat di Menu Inpassing
19 November 2009 (Jalur Pendidikan)
Daftar Guru yang telah terbit SK Tunjangannya Jalur Pendidikan kuota 2007 dapat dilihat dimenu Tunjangan Profesi.
Bagi guru yang belum tersebut namanya dalam SK tersebut, silahkan dicek kembali apakah masih ada kekurangan atau tidak (lihat berita tgl 11 September berjudul: Kekurangan Kelengkapan Bagi Guru yang lulus Jalur Pendidikan kuota tahun 2007)
19 November 2009 (Jalur Penilaian Portofolio)
Daftar Guru yang Kekurangan Kelengkapan Berkas Jalur Penilaian Portofolio tahun 2008 per 19 November 2009 (sejumlah 2 guru), dapat dilihat disini. Kelengkapan harap dikirim ke masing-masing LPMP.

‘Guru Sejati dan Muridnya’ Sudah Diluncurkan

“Bawa Muhaiyaddeen tidak mendidik muridnya untuk menjadi Islamolog maupun pengkaji tasawuf yang hafal pelbagai istilah rumit, dan menjadikan para muridnya menang dalam setiap perdebatan ilmiah. Yang Bawa lakukan adalah mendidik para muridnya untuk hidup dan ‘bernafas’ dalam teori-teori tersebut sehingga esensinya mampu ditangkap oleh murid-muridnya.”
BERIKUT kutipan ‘Visi Buku Ini’ dari Pustaka Prabajati, sebagaimana tertulis dalam bukunya:
“…Buku ini langka karena di masa ini cukup sulit bagi kita untuk mendapatkan literatur konkrit tentang cara seorang Mursyid sejati dalam memberikan bimbingan kepada para muridnya, dengan muatan yang mampu menggambarkan interaksi mereka dengan baik. Umumnya literatur yang tersedia dalam mengulas hal tersebut, biasanya ada dalam konteks masa Islam klasik, dengan gaya bahasa maupun istilah yang tidak mudah dipahami oleh pembaca umum. Kadang bimbingannya ditulis dalam bentuk hikayat. Selain itu, karena perbedaan masa yang terpaut jauh dengan masa kita sekarang, biasanya buku-buku tersebut memerlukan interpretasi yang lebih dalam lagi untuk bisa diturunkan dalam level kehidupan kita sehari-hari di masa kini.Ketiadaan hal-hal tersebut justru menjadikan buku ini unik karena tidak ada pembicaraan mengenai teori dan dalil. Buku ini juga tidak membicarakan siksa yang harus Anda terima kelak bila tidak melakukan ini dan itu, juga tidak membicarakan kisah para sufi di masa lalu yang tampak tidak lazim, yang sulit kita hubungkan dengan kehidupan di masa kita sekarang.
Buku ini merupakan rekaman interaksi dan bimbingan seorang Mursyid sejati yang memberikan pengajaran kepada murid-muridnya di abad ke-20, tidak jauh dari masa kita sekarang. Murid-muridnya pun terdiri dari kalangan bangsa Amerika dan Eropa, yang sedikit banyak mempunyai pola pikir dan pola budaya yang masih memiliki sekian kadar kesamaan dengan kita, sehingga mudah untuk ditempatkan dalam konteks kehidupan kita sekarang. Bahasa yang disampaikan adalah bahasa nasihat, sebuah rekaman dialog seorang guru kepada murid-muridnya di dalam sebuah forum kecil.
Bakat yang paling istimewa dari seorang Bawa Muhaiyaddeen adalah kemampuannya untuk memudahkan murid-muridnya dalam memahami esensi. Konsep-konsep spiritual yang beliau sampaikan, sebenarnya adalah konsep yang rumit dan sangat dalam jika disampaikan dalam istilah maupun bahasa sufisme klasik. Akan tetapi, beliau mampu menyempaikannya dengan bahasa yang lugas dan amat sederhana, disertai contoh dan kisah yang teramat mudah dipahami. Sedemikian sederhana dan mudahnya, hingga semua bahasan mendalam dan teoretik dari para sufi klasik itu menjelma menjadi seakan-akan hanyalah sebuah nasihat biasa. Padahal, esensi yang beliau sampaikan dibandingkan dengan esensi yang diajarkan para sufi klasik melalui pembahasan yang tampak rumit, sebenarnya adalah sama.
Bawa Muhaiyaddeen tidak mendidik muridnya untuk menjadi Islamolog maupun pengkaji tasawuf yang hafal pelbagai istilah rumit, dan menjadikan para muridnya menang dalam setiap perdebatan ilmiah. Yang Bawa lakukan adalah mendidik para muridnya untuk hidup dan ‘bernafas’ dalam teori-teori tersebut sehingga esensinya mampu ditangkap oleh murid-muridnya. Kami kira, analogi yang baik untuk Beliau adalah, ia tidak mengajarkan teori tentang laut kepada ikan-ikan. Ia mengajarkan ikan-ikan untuk hidup dengan benar di dalam laut, dengan tetap membawa jati dirinya masing-masing.
Hal yang luar biasa, adalah fakta bahwa beliau seorang muslim buta huruf sederhana, yang melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam hutan-hutan di Sri Lanka. Akan tetapi kedalaman ilmunya membuatnya kemudian dikenal masyarakat di Amerika sehingga Beliau dibawa ke negeri mereka untuk menjadi pembimbingnya di sana. Sangat menarik melihat murid-muridnya—yang sebagian besar merupakan masyarakat kulit putih dengan tingkat pendidikan yang tinggi—menerima pengajaran dari seorang yang biasa hidup bersahaja di pedalaman hutan Sri Lanka. …”
: : : : : : : :
Buat sahabat-sahabat yang dari dulu (banget) menanyakan kenapa buku ini nggak beredar di toko buku dan terus mencoba mendapatkannya, well, sekarang sudah ada penerbit yang menerbitkan buku ini.
Kalo dulu memang kami terikat perjanjian dengan Bawa Muhaiyaddeen Fellowship untuk hanya mengedarkan buku ini di kalangan internal pengajian saja, sebagai bahan bacaan wajib para salik. Sekarang, monggo… sudah dapet ijin. Insya Allah segera beredar di toko buku resmi. Sejauh ini sudah ada di jaringan toko buku Toga Mas dan Gramedia.
Tapi buat yang masih ‘ingin lebih segera lagi’ dapetinnya (like, di komen-komen disini) termasuk teman-teman dari Malaysia, maupun sahabat-sahabat di luar, bisa pesen lewat pos atau kurir di Pak Apuy Sobari (+62-856-240-67-250), pemilik Toko Buku Sobari. Tulisan back cover buku itu pun ada di sana. Kalo kata pengantar penerjemahnya, ada di sini.